13 January 2012

DIY Power Cord

Kali ini saya mencoba membuat Power Cord untuk mengganti kabel listrik di ampli Dynavox saya.
Resepnya saya dapatkan dari posting salah satu pakar audio akustik (Pak Atok Purnomo) di milis yang saya ikuti.

bahan yang saya pakai:
kabel listrik serabut 5x2,5mm2 2,5meter
PTFE Tape 12mm (Marley)
Sarung kabel (Viablue)
Alumunium Tape 3M
Selang bakar
Schuko & IEC Plug (Supra LoRad)
Ferrit Filter (TDK)
Cara membuatnya juga gampang sekali:
  1. kabel dikelupas, diambil isinya 3 utas.
  2. tiap utas dilapis PTFE Tape 2x.
  3. 3 utas kabel yang sudah dilapis disatukan lalu dililit lagi dengan PTFE Tape 2x.
  4. lalu kabel yang sudah dililit PTFE dibungkus dengan alumunium tape 1x.
  5. pasang selongsong kabel, lalu ujungnya dirapikan dan dibungkus dengan selang bakar.
  6. pasang Schuko & IEC Plug, perhatikan Line, Netral & Groundnya biar seragam antara schuko & IEC.
  7. pasang ferrit filter di tiap ujung kabel dekat dengan plug.
  8. kabel siap dipakai dan dinikmati. (Perhatikan juga hot line dari PLN agar sesuai dengan Line di schuko)

08 January 2012

Dynavox VR-70e II Upgrade

Seperti yang saya tulis di posting saya sebelumnya, saya akan menulis tentang perjalanan meng-upgrade amplifier tabung Dynavox VR-70e II saya. Setelah menemani saya sekitar 2 tahun lamanya ada bagian dari ampli ini yang rusak. Satu dari stecker RCA copot saat saya melepaskan kabel saat pindahan rumah. Tetapi kerusakan ini tidak parah dan bisa saya akali dengan lem besi. Tetapi saya tidak begitu puas dan memutuskan untuk mengganti stecker RCA ini. Tetapi karena bermain dengan ampli tabung bukanlah hal yang aman (Ada listrik ratusan volt yang tersimpan dalam setiap capacitornya), kalau tidak hati2 maka salah-salah nyawa bisa melayang. Karena dari itu saya menulis email kepada rekan DIY Audio saya, pak Paul, mengenai keamanan untuk membuka ampli tabung, selain tentunya mencari informasi di internet. Selain informasi keamanan, saya malah diberi bonus dengan tips-tips tweak ampli tabung ini, bahkan sekaligus dikirimi beberapa kapasitor paper in oil (PIO) buatan rusia dan kabel untuk menguras kapasitor saat membuka ampli.
Setelah membaca-baca artikel tentang tweak ampli Dynavox ini dan berkonsultasi dengan pak Paul maka saya pun memesan beberapa komponen. Setelah komponennya datang maka dimulailah operasi ampli ini. Artikel yang saya pesan pertama antara lain Tabung Telefunken EFC82, Stecker RCA Female (Neutrik), Potentiometer 20Kohm (ALPS), Kapasitor PIO 0,47uF dan 1uF. Selain itu ada kiriman dari pak Paul yaitu Kapasitor PIO 0,5uF, 0,25uF dan 0,1uF.

1. Upgrade pertama dimulai dengan mengganti tabung 6F2 dengan tabung telefunken EFC82.
Suara langsung berubah drastis. Suara lebih open (terutama vokal), staging lebih rapih dan detailnya lebih baik. Hanya saja detail high dan low masih kurang, tetapi mungkin ini akibat speaker yang belum diupgrade saat itu.
Telefunken ECF82
Telefunken ECF82 on Dynavox VR70e II
2. Setelah itu mulailah penggantian stecker RCA, potentiometer dan beberapa kapasiotor dari jenis MKP ke PIO (kapasitor 0,33uF dengan 0,25uF dan 0,47uF dengan 0,5uF).
Suara terasa membaik, terutama separasi dan detail. Pengaturan volume pun menjadi lebih baik.
Stecker RCA lama
Stecker RCA Neutrik
Potensiometer standar

ALPS Potentiometer biru 20Kohm


Standard MKP Caps 0,47uF/400V
PIO MБМ 0,5uF/500V
Standard MKP Caps 0,33uF/250V
PIO MБМ 0,25uF/500V
3. Langkah selanjutnya adalah membypass sebuah capasitor 0,47uF di bagian power supply dengan PIO 1uF. Perubahan terasa di sektor bass walaupun hanya sedikit.
Bypass dengan PIO K75-10 1uF/250V
4. Beberapa kapacitor pun terkena gusuran lagi. kali ini kapasitor 0,1uF. Hasilnya suara vokal terasa lebih detail dari sebelumnya.
Kapasitor metal polyester film Standard 0,1uF
Kapasitor MБМ 0,1uF
Setelah sektor signal suara dibenahi, sektor power supply pun tak luput dari pembenahan. Saya pun memesan beberapa dioda dan kapasitor untuk sektor power supply ini.

5. Dioda untuk High Voltage B+ dan negativ feed diganti dari FR417 dengan Telefunken BYT56M. Lalu kapasitor di bagian power supply pun diganti, 0,47uF Metal polyester film dengan 0,47 MKP Solen, 6,8uF MKP dengan 10uF MKP Solen, 470uF Elko dengan 470uF Elko Kendeil, 6,8uF MKP dengan 6,8uF MKP Solen.
Suara terutama bass menjadi lebih rapi dan tidak kedodoran pada musik yang cepat.
MKP Standard 6,8uF vs MKP Solen 6,8uF
Elko JUNZL 470uF/250V vs Elko Kendeil 470uF/450V
MKP Solen 10uF/630V + Elko Kendeil 470uF/450V
MKP Solen 0,47uF/630V + Bypass PIO K75-10 1uF/250V




MKP Solen 6,8uF/630V in the middle
Telefunken Diode BYT56M
Diode FR107
Diode Telefunken BYT56M
Diode FR107
Diode Telefunken BYT 56M

6. Setelah itu beberapa kapasitor keramik diganti dengan tipe mica silver. Disini perubahan tidak begitu terasa.
Kapasitor Keramik 100pF/2kV
Kapasitor Mica Silver 100pF/500V
7. Batok Trafo dilapisi dengan peredam bitumen (dikenal juga dengan peredam bakar). Suara menjadi lebih bulat dan lebih fokus staging pun jadi lebih rapi.
Bitumen Tape
Batok Trafo setelah dilapisi Peredam

Inilah hasil tweak saya sampai saat ini. Beberapa komponen masih direncanakan untuk diganti, antara lain rectifier akan diganti dengan ultra fast dioda, beberapa kapasitor pun masih akan diganti dengan yang lebih baik. Untuk sekarang akan dinikmati dulu hasil tweak sampai saat ini.
Bila pengantian komponen lainnya sudah selesai, hasilnya akan saya update lagi.

Final Look form Dynavox VR70e II

18 December 2011

Loudspeaker Upgrade

Hari ini saya menyempatkan diri menulis lagi, setelah lama menghilang dari peredaran blogspot.
Tema kali ini adalah mengupgrade speaker. Ceritanya bulan lalu saya bertanya kepada teman saya dari dunia maya, yang saya kenal dari salah satu milis elektronik, yaitu pak Paul. Waktu itu saya mengirimkan layout integrated amps saya (Dynavox VR-70e II) dan bertanya bagaimana cara membongkar ampli tabung yang aman, dan komponen mana yang menghasilkan perubahan signifikan bila diganti. Pada saat itu saya berencana mengganti terminal input RCA karena agak rusak. Tapi dengan kebaikhatian beliau, bukan saja pertanyaan saya dijawab, malah saya pun diberi tips2 lain untuk memperbaiki suara di sound system saya. Salah satunya adalah tips bagaimana membuat suara di Speaker menjadi lebih baik. Dan bahkan saya sampai dikirimi beberapa buah kapasitor untuk bereksperimen. (Thanks a lot Mr. Paul)
Alhasil saya pun mulai mengupgrade Speaker saya. Awalnya saya beranggapan bahwa komponen speaker terpenting adalah drivernya, tetapi anggapan ini ternyata salah, bahkan kabel dan capacitor dari sebuah crossover pun sangat berpengaruh pada suara akhir.
Langkah pertama adalah mengganti capacitor elco visaton 4,7uF ke Wima MKP 4 4,7uF.
Setelah itu saya mengganti perkabelan di dalam Speaker. Mula-mula saya ganti kabel dari crossover ke tweeter dan mid-woofer dengan cabel CAT5 yang dikepang. Kabel dari terminal ke crossover dan dari crossover ke bass-woofer saya ganti dengan kabel speaker transparan standar 2x4mm. Hasilnya suara vocal lebih lepas, tetapi bassnya serasa berlebihan. Akhirnya setelah pesanan terminal speaker tipe banana saya tiba saya ganti lagi kabel dari terminal ke crossover dan dari crossover ke bass-woofer dengan kabel speaker bawaan dari Wharfedale 5.1 Speaker-set. hasilnya bassnya agak jinak. Terakhir saya ganti lagi kabel dari terminal ke crossover dengan kabel speaker yang sekarang saya pakai (Monster cable superflat mini). Saya juga menambahkan banana plug pada kabel speaker saya.
Karena bassnya terasa kurang fokus akhirnya saya tambahkan 4 spikes di setiap speaker. hasilnya bassnya terasa lebih fokus dan bulat.
Setelah pesanan caps saya tiba saya, saya membypass caps Visaton 47uF dengan PIO K75-10 1uF/250V dan caps Wima MKP 4 4,7uF dengan PIO K75-10 0,47uF/250V. hasilnya vokal benar2 lepas dan detail, tetapi trebel masih agak sayup2.
Minggu lalu datang juga akhirnya paket pemberian pak Paul. Bypass PIO K75-10 0,47uF/250V pun diganti dengan PIO МБМ 0,1uF/1000V. Akhirnya trebelnya pun menjadi lepas. Detail suara cymbal atau nyarignya suara trompet pun menjadi terdengar jelas.
Akhirnya dengan perubahan diatas speaker saya menjadi bersuara merdu.
Thanks a lot to Mr. Paul.
Next time saya akan sambung dengan Upgrade Dynavox VR-70e II.



15 April 2011

Buku elektronik

Awal minggu ini pesanan iPad2 saya akhirnya tiba juga. Tujuan utama menggunakan iPad ini sebenarnya karena saya membutuhkan komputer kedua yang bisa saya bawa-bawa. Tetapi saya juga ingin mencoba sesuatu yang baru, lebih portabel dan enak untuk membaca (buku, jurnal, blog, web surfing dan lainnya) selain untuk menulis penelitian saya dan fitur hiburan tentunya. Dan akhirnya diputuskanlah untuk membeli iPad2 ini. Dan sesuai dengan yang diharapkan, iPad ini enak sekali untuk membaca, mulai dari majalah, jurnal dan buku karena ukurannya bisa dikatakan hampir sama dengan ukuran buku tulis pada umum. aplikasi majalahnya banyak yang mempunyai format tersendiri, yang lebih kaya dengan multimedia. Selain bisa membaca artikelnya dengan sapuan jari atau sentuhan pada tab yang tersedia maka keluarlah gambar yang memenuhi layar sehingga bisa terlihat dengan jelas, bahkan video yang memberikan ilustrasi dari topik yang ada di dalam artikel.
Yang lebih menarik lagi adalah fitur ebook atau elektronik book. Apple sendiri menyediakan applikasi ibook yang telah terinstall. Selain itu banyak pula apps2 lain yang serupa tapi tak sama. Contoh lain adalah kindle dari Amazon. Keuntungan dari Kindle adalah bila kita membeli buku dari Amazon Kindle maka kita bisa membacanya di komputer di ipad, smart phone, atau di ebook reader khusus untuk kindle. Dengan eBook di dalam portable device kita maka kita seperti selalu membawa perpustakaan pribadi kita kemanapun kita berada dan membacanya setiap ada kesempatan (dan kemauan tentunya). Sebuah konsep yang luar biasa. ebook yang ditawarkan juga beraneka ragam mulai dari komik, novel fiksi, sampai text book, walaupun pilihan untuk text book saat ini masih cukup terbatas. Selain eBook yang harus dibeli banyak juga buku yang dapat dibaca secara gratis. Program Guttenberg adalah salah satu penyedia ebook gratisan ini. Mereka mempublish ulang buku2 yang telah habis masa hak ciptanya untuk diedarkan sebagai ebook secara gratis.
Belakangan ini trend tablet mulai menjamur, dan tidak semuanya berharga mahal. Banyak juga dipasaran produk tablet keluaran negri bambu dengan harga miring. Ebook reader juga harganya semakin bersaing dan dengan display khusus yang masih tetap terbaca jelas diterik matahari, bisa menjadi pilihan yang menarik untuk yang mau mencoba membawa perpustakaannya kemana-mana.
Mungkin dimasa depan (yang saya rasa tak akan lama lagi) sema buku dan majalah akan diedarkan secara elektronik. Selain mudah dan praktis juga akan menghemat penggunaan kertas yang juga mendukung untuk konservasi lingkungan hidup.

"Membaca membuka cakrawala dunia"




07 April 2011

AV-Fistel sebagai terapi untuk COPD

Pagi ini saya dihampiri Oberarzt (Dokter Kepala) bagian angiologie dengan beberapa orang perwakilan dari perusahaan alat farmasi. Beliau meminta saya untuk menunjukkan hasil CT-Scan arteri dan vena femoralis dari seorang pasien yang diperiksa kemarin. Ternyata CT tersebut cukup berbeda dari CT yang biasanya dinilai di bagian CT- dan MRI-Jantung tempat sekarang saya bertugas. Yang dinilai dari CT tersebut hanya jarak antara arteri dan vena femoralis communis. Sore harinya saya bertanya kepada Oberarzt untuk apa sebenarnya pemeriksaan CT ini? Beliau menjelaskan bahwa CT-tersebut untuk melihat anatomy sebelum melakukan prosedur pembuatan AV-Fistel (menghubungkan arteri dan vena). Loh bukannya AV-Fistel ini biasanya yang dihindari post kateterisasi??? Sebelum saya bertanya beliau menjelaskan lagi bahwa AV-Fistel ini sebagai therapi untuk pasien COPD (Penyakit Paru Obstruktif Kronis). AV-Fistel ini dibuat secara minimal invasive dengan menggunakan kateter untuk menempatkan stent yang menembus dinding arteri dan menyambungkannya ke dinding vena. Dengan adanya AV-Fistel ini maka sebagian darah yang kaya oksigen dari arteri akan langsung kembali ke paru2 melalui vena dan diedarkan kembali bersamaan dengan oksigen dari paru sehingga meningkatkan kapasitas oksigen dan juga curah jantung.
Terapi ini masih terbilang baru dan masih harus dipertimbangkan juga resikonya. Bila Fistel terlalu besar atau ada gangguang pembuluh arteri perifer maka bisa terjadi komplikasi yang tidak diinginkan. Selain itu jantung juga akan bekerja lebih berat dari biasanya.

24 January 2011

Belajar gitar... gratis... (kecuali gitar dan teman2nya tentunya)

Gara2 melihat ada alat yang bernama irig, mulailah keinginan bermain gitar listrik timbul kembali. Browsing di youtube, ternyata ada alat lain yang bernama ampkit link dan guitarconnect. Penasaran dengan nama2 aneh itu? irig, ampkit link dan guitarconnect adalah alat tambahan untuk iphone atau ipad supaya bisa menyambungkan gitar listrik ke applikasi amplifier gitar di iphone atau ipad. Applikasinya sendiri sampai saat ini sudah ada 4 macam, tetapi yang bagus ada 2 yaitu Amplitube dari IKmultimedia dan AmpKit dari Agile. Aplikasi tersebut ada yang gratis namun berisi pake standar. Kalau mau amplifier atau efek gitar macam2 bisa ditambah dengan biaya tertentu atau membeli paket yang sudah disediakan oleh pembuat applikasi ini.
Akhirnya dimenangkan jugalah sebuah gitar les paul dari ebay. Walaupun sudah ada bonyok kecil2 disana sini tapi masih berfungsi dengan baik. Sang pemilik sebelumnya pun sudah mengganti pickup bawaan dengan seymour duncan APH1. Berikutnya dapat juga irig dan juga stecker 1/4 inci dari toko musik lokal disini. Karena kabel sudah ada, sisa dulu membuat kabel interconnect, maka dirakitlah sebuah kabel gitar sepanjang 3 meter. Setelah dicoba ternyata tidak mengecewakan. Sinyal gitar memang agak lemah. Volume pickup gitar harus diposisi maksimum untuk mendapatkan sinyal input yang bagus. Tetapi suara yang dihasilkan cukup mendekati amplifier gitar asli. Bagusnya lagi bisa didengarkan lewat earphone sehingga tidak mengganggu tetangga, atau disambungkan ke speaker melalui amplifier atau speaker aktif bila ada yang ingin ikut mendengarkan.
Setelah itu giliran belajar gitarnya. Untuk les sudah tidak ada waktu dan biaya les disini cukup mahal. Jadi belajarlah dari guru2 di youtube. Ternyata banyak juga guru yang baik hati di internet yang memberi pelajaran dari basic sampai tingkat lanjut termasuk juga cara memainkan lagu2 yang populer, semuanya gratis. Dari gerne pop, jazz, blues sampai rock n roll ada semua.
Selain aplikasi di iphone ini untuk pengguna mac bisa juga langsung menyambungkan gitarnya dengan adaptor 1/8 inci, dan mulai bermain dengan garageband. Software ini sudah termasuk dalam setiap mac os baru. Ada pelajaran untuk gitar dan piano juga di software ini. kekurangannya ada delay bila langsung menancapkan kabel gitar (dengan adaptor tentunya) ke mac anda. Saya sendiri belum pernah mencoba dengan usb converter, namun katanya akan lebih bagus. tetapi semuanya kembali lagi pada kekuatan mac anda dan program yang menyala bersamaan saat anda bermain gitar.
Oh ya di applikasi di iphone ini pun ada bagian untuk belajar, dengan memperlambat tempo lagu sehingga bisa diikuti pelan2 buat yang baru belajar.
Seperti kata pepatah "tidak ada kata terlambat untuk belajar."

ini salah satu contoh link guru yang baik hati di youtube...
http://www.youtube.com/user/JustinSandercoeSongs

selamat mencoba...



12 September 2010

Ketika Nyawa bisa "Diperpanjang"

Pernahkah anda mendengar tentang ICD (Implantable Cardioverter Defibrillators). Sebuah kotak kecil yang dapat ditanamkan di bawah kulit atau otot dada, yang memantau irama jantung 24 jam sehari 7 jam seminggu tanpa henti. Dan ketika terjadi gangguan pada irama jantung yang menyebabkan jantung berhenti bekerja (ventrikular tachykardie atau ventrikular fibrilasi) maka alat ini dapat memberikan kejut listrik secara otomatis yang dapat menghentikan gangguan irama tersebut dan membuat jantung bekerja kembali. Atau pada saat irama jantung terlalu lambat atau bahkan berhenti sama sekali (asistolie) maka alat ini dapat memberikan impuls sinyal listrik yang dapat memacu jantung bekerja kembali. Dengan kata lain selama alat ini berfungsi maka dia tidak akan membiarkan jantung berhenti bekerja.
Selama 4 bulan terakhir saya di bagian Rhytmology, saya sudah beberapa kali melihat pasien yang menggunakan alat ini tertolong nyawanya. Tetapi kadang hal ini menjadikan dokter serba salah. Mengapa demikian? pada pasien yang kondisinya sudah kritis, contohnya pada pasien yang menderita tumor stadium akhir dan sebelumnya sudah terpasang alat ini, kembali "tersambung nyawanya" walaupun jantungnya telah berhenti. Padahal pasien tersebut sudah tidak memungkinkan lagi untuk di terapi, tetapi ICD ini tidak membiarkan jantung berhenti.
Dan bila ingin memutuskan untuk menghentikan alat ini juga menimbulkan sebuah masalah. Siapa yang berhak memutuskan untuk memberhentikan alat ini. Terlebih bila ditinjau dari sisi hukum. Hal yang sama ketika pasien sudah vegetatif dan hidup hanya karena ventilator dan obat2an di ICU.
Di sisi lain untuk pasien yang masih muda dan produktif tetapi menderita gangguan irama jantung, alat ini sangatlah menolong. Sungguh sulit memang memutuskan apabila pasien termasuk ke dalam kelompok yang di-indikasi-kan untuk menerima alat ini. Tidak sedikit juga yang menolak.
Kemajuan teknologi memang selalu seperti dua sisi mata uang, ada sisi positif dan ada sisi negatif. Semuanya kembali kepada manusia sendiri untuk menentukan. Tetapi bila urusannya sudah menyangkut nyawa keputusan itu sangatlah sulit.

02 June 2010

Upgrading my loudsepaker.

Disini saya mempunyai sepasang Speaker flour standing yang saya beli bekas dari eBay. Memang bukan Speaker kelas mahal, tetapi suaranya tidak terlalu jelek. Untuk meningkatkan kualitas suara saya membeli kapasitor merk Visaton untuk menggantikan kapasitor bawaan di Crossovernya. Setelah penggantian hasilnya cukup lumayan juga. Detail Vocal cukup meningkat. Mid dan Bass terasa lebih jelas. Biasanya kapasitor membutuhkan waktu beberapa puluh jam pemakaian untuk "break in", dan biasanya akan terjadi peningkatan kualitas suara setelahnya. Kita tunggu saja.
Untuk kabel speaker saya baru saja membeli 3 meter kabel Monster cable seri Superflat mini minggu lalu untuk menggantikan kabel speaker standar + kepangan CAT5.Saya masih berangan-angan untuk membuat speaker sendiri. Mungkin di tahun-tahun mendatang, harus disesuaikan dengan budget dan ketersediaan waktu juga.

Sebelum Penggantian

Kapasitor yang baru

Perbandingan Kapasitor lama dan baru. Kapasitor baru mempunyai ukuran lebih besar untuk ukuran kapasitas yang sama.

Setelah Penggantian