Hari ini kira-kira pukul 15 datanglah seorang pasien dari ruangan, terbaring di ranjangnya. Dari surat keterangan permintaan pemeriksaan ternyata pasien tersebut akan mendapatkan operasi Bypass jantung yang terencana (Elektif). Salah satu pemeriksaan rutin sebelum operasi adalah USG Doppler Arteri Carotis (Pembuluh darah arteri di leher).
Pasiennya seorang laki-laki, berumur 60 tahunan. Dari anamnesis tidak didapatkan gejala-gejala gangguan neurologis, tanda-tanda stroke, amaurosis fugax (hilang pengelihatan di sebelah mata selama beberapa saat), vertigo, sakit kepala, pingsan, Pemeriksaan USG pun dilakukan, dimulai dari leher sebelah kanan. Arteri carotis communis cukup bersih, terdapat beberapa plaque, tebal tunika intima cukup normal. Di daerah bulbus carotis terdapat Plaque echogenic yang cukup tebal dan menonjol. Di Arteri carotis externa terdapat sedikit Plaque, tetapi aliran darah cukup normal, tidak ada tanda-tanda stenosis. Keadaan di Arteri carotis interna lah yang membuat sedikit kaget. Plaque dari daerah bulbus terus menyambung sampai ke awal Arteri carotis interna membuat penyempitan dengan arus aliran darah yang turbulen. Ketika aliran darah tersebut diukur dengan PW-mode didapatkan aliran darah dengan kecepatan lebih dari 400 cm/s, menandakan adanya penyumbatan yang lebih dari 90%. Darah di A. vertebralis mengalir dengan arah yang semestinya dengan aliran yang cukup kuat, sepertinya kompensasi dari penyempitan Arteri carotis interna ini.
Pemeriksaan beralih ke sisi kiri. Kondisi Arteri carotis communis mirip dengan sisi kanan. Daerah bulbus carotis pun dipenuhi dengan Plaque. Arteri carotis externa masih dengan sedikit Plaque dan aliran darah yang cukup normal. Loh Arteri carotis internanya mana nih, wah tidak ada aliran darahnya. Arteri carotis interna sebelah kiri tersumbat total. Darah di A. vertebralis mengalir dengan arah yang semestinya dengan aliran yang lebih kuat lagi dibandingkan dengan sebelah kanan.
Setelah melakukan pemeriksaan saya pun memberitahukan kondisi ini pada sang pasien. Saya pun memanggil seorang rekan saya untuk memeriksa ulang bapak ini. Dan hasil rekan saya pun sama dengan hasil pemeriksaan saya.
Pasien ini cukup terkejut dengan kesialan yang menimpanya, karena baru saja ia mendapat berita bahwa pembuluh darah di jantungnya tersumbat dan tidak bisa ditangani dengan kateterisasi balon dan pemasangan stent, dan harus menjalani operasi Bypass, dan sekarang mendengar berita pembuluh darah ke otaknya tersumbat di satu sisi dan mengalami penyempitan dengan derajat tinggi di sisi lainnya.
Kami pun berusaha menenangkan sang pasien. Kami bilang, "Anda sangatlah beruntung, sedikit lagi penyumbatan di sebelah kanan, maka otak anda tidak mendapat cukup pasokan darah, dan bisa mengalami stroke. Dan setelah kita tahu permasalahan di Arteri carotis ini kita bisa merencanakan penanganan selanjutnya untuk penyakit yang Bapak derita."
"Mencegah lebih baik daripada Mengobati"
Pasiennya seorang laki-laki, berumur 60 tahunan. Dari anamnesis tidak didapatkan gejala-gejala gangguan neurologis, tanda-tanda stroke, amaurosis fugax (hilang pengelihatan di sebelah mata selama beberapa saat), vertigo, sakit kepala, pingsan, Pemeriksaan USG pun dilakukan, dimulai dari leher sebelah kanan. Arteri carotis communis cukup bersih, terdapat beberapa plaque, tebal tunika intima cukup normal. Di daerah bulbus carotis terdapat Plaque echogenic yang cukup tebal dan menonjol. Di Arteri carotis externa terdapat sedikit Plaque, tetapi aliran darah cukup normal, tidak ada tanda-tanda stenosis. Keadaan di Arteri carotis interna lah yang membuat sedikit kaget. Plaque dari daerah bulbus terus menyambung sampai ke awal Arteri carotis interna membuat penyempitan dengan arus aliran darah yang turbulen. Ketika aliran darah tersebut diukur dengan PW-mode didapatkan aliran darah dengan kecepatan lebih dari 400 cm/s, menandakan adanya penyumbatan yang lebih dari 90%. Darah di A. vertebralis mengalir dengan arah yang semestinya dengan aliran yang cukup kuat, sepertinya kompensasi dari penyempitan Arteri carotis interna ini.
Pemeriksaan beralih ke sisi kiri. Kondisi Arteri carotis communis mirip dengan sisi kanan. Daerah bulbus carotis pun dipenuhi dengan Plaque. Arteri carotis externa masih dengan sedikit Plaque dan aliran darah yang cukup normal. Loh Arteri carotis internanya mana nih, wah tidak ada aliran darahnya. Arteri carotis interna sebelah kiri tersumbat total. Darah di A. vertebralis mengalir dengan arah yang semestinya dengan aliran yang lebih kuat lagi dibandingkan dengan sebelah kanan.
Setelah melakukan pemeriksaan saya pun memberitahukan kondisi ini pada sang pasien. Saya pun memanggil seorang rekan saya untuk memeriksa ulang bapak ini. Dan hasil rekan saya pun sama dengan hasil pemeriksaan saya.
Pasien ini cukup terkejut dengan kesialan yang menimpanya, karena baru saja ia mendapat berita bahwa pembuluh darah di jantungnya tersumbat dan tidak bisa ditangani dengan kateterisasi balon dan pemasangan stent, dan harus menjalani operasi Bypass, dan sekarang mendengar berita pembuluh darah ke otaknya tersumbat di satu sisi dan mengalami penyempitan dengan derajat tinggi di sisi lainnya.
Kami pun berusaha menenangkan sang pasien. Kami bilang, "Anda sangatlah beruntung, sedikit lagi penyumbatan di sebelah kanan, maka otak anda tidak mendapat cukup pasokan darah, dan bisa mengalami stroke. Dan setelah kita tahu permasalahan di Arteri carotis ini kita bisa merencanakan penanganan selanjutnya untuk penyakit yang Bapak derita."
"Mencegah lebih baik daripada Mengobati"