16 July 2009

Apakah hanya sakit otot saja?

Hari ini saya memeriksa seorang pasien yang datang ke ruang gawat darurat. Setelah memberi salam dan perkenalan diri, saya pun melakukan anamnesis. Karena saya mendapat permintaan pemeriksaan tungkai kanan untuk memastikan adanya Thrombosis, maka saya mulai dengan pertanyaan, "ada masalah apa dengan kakinya?" Pasien menjawab, "hanya sakit di betis kanan, tapi sekarang sudah mendingan. Sekarang hanya kalau ditekan saja" Lalu saya tanya, "memangnya sudah sejak kapan sakitnya?" Pasien pun menjawab, "Sudah sekitar 2 minggu, lalu ke Dokter saya diberi obat untuk rasa sakit." Pertanyaan berikutnya, "Apakah kakinya bengkak juga?" Pasien menyangkalnya. Lalu saya mulai bertanya tentang komplikasi dari Thrombosis ini, "Apakah ada sesak nafas?" Pasien juga menyangkalnya. Pasien pun mengatakan bahwa baru-baru ini mengalami operasi Abses dan drainase di leher dan rahang sebelah kanan, sambil menunjukkan bekas luka operasinya. Saya pun mulai bertanya ke faktor risiko, "Apa ada penyakit kanker?" Pasien mengiyakannya. "Apakah sudah pernah mengalami penyumbatan vena akibat thrombosis?" Pasien menjawab, "Tidak pernah, tetapi tadi pagi setelah mendapatkan pemeriksaan CT-Scan, saya diberitahu bahwa ada Thrombosis di paru-paru dan dirujuk ke sini."
Lalu saya pun menjalankan alat USG colourdoppler dan mulai memeriksa vena tungkai dari vena iliaca externa distal, vena femoralis, vena poplitea, vena-vena tibiales posteriores, vena tibialis anterior, dan vena-vena fibularis. Dari hasil pemeriksaan didapatkan Thrombosis di vena fibularis dan vena tibialis posterior di tungkai kanan.
Lalu setelah memberi tahu hasil Diagnosis dengan USG colourdoppler saya memberitahu dokter ruang gawat darurat bahwa terdapat Thrombosis Vena Dalam di tungkai bawah kanan, yang mendukung diagnosis emboli pembuluh darah paru-paru. Dan saya menyarankan terapi dengan Antikoagulan Heparin molekul rendah dan balut bebat tungkai kanan dengan Verband elastis atau Stoking kompresi kelas II.
Yang saya mau garisbawahi dari cerita ini jangan menganggap remeh setiap gejala yang diberikan pasien sewaktu kita melakukan anamnesis. Mungkin seringkali keluhan pasien sakit di betis hanya dianggap nyeri otot saja, atau mungkin di masyarakat nyeri sendi dibilang asam urat. Harus selalu dipikirkan Diferensial Diagnosis dari keluhan tersebut dan kalau perlu lakukan pemeriksaan penunjang yang penting.

"Jangan meremehkan hal-hal kecil. Dari hal kecil bisa didapatkan sesuatu yang Besar."

4 comments:

  1. Artikel yang bagus. Dok.
    Apakah alat tsb sudah ada di RS tingkat Kota / Kabupaten di Indoensia?
    Barangkalai ada informasi dari TS di Indonesia yang baca komentar ini. Makasih.

    ReplyDelete
  2. Saya tidak tahu mendetail terhadap jenis dan tipe-tipe alat USG. Tapi sepertinya asal di alat USG tersebut ada fasilitas colourdoppler dengan PW-mode seharusnya pemeriksaan ini bisa dilakukan. Tetapi yang terutama dari pemeriksaan USG terutama angiology bukanlah 100% dari alatnya, tetapi 80% lebih kepada operatornya. Harus terlatih menggunakan USG dan bisa menginterpretasikan apa yang ditampilkan di layar.

    ReplyDelete
  3. "Welcome to the web experts treatment of various types of diseases, do not forget to get the best health solutions here"
    Obat Malesma Paling Ampuh
    Obat Psoriasis Paling Ampuh

    ReplyDelete