Mengisi liburan dapat dilakukan dengan berbagai macam hal, salah satunya adalah bertualang ke tempat yang baru, alias jalan-jalan atau traveling. Banyak macam pilihan yang dapat diambil untuk melakukan kegiatan yang satu ini. Mulai dari ke gunung atau ke pantai, dari bersama-sama teman, keluarga maupun sendirian, dari mengatur segalanya sendiri sehingga murah alias backpacking sampai membeli paket liburan yang mewah ke agen perjalanan. Semuanya ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pada kesempatan ini sesuai dengan judulnya saya ingin membicarakan tentang pengalaman Backpacker saya. Marilah kita telaah satu persatu.
Berjalan-jalan dengan travel agen adalah liburan yang nyaman. Semuanya telah diatur oleh sang agen. Mulai dari bangun pagi, sarapan, kendaraan menuju tempat wisata, tiket masuk pertunjukan dan museum, makan siang, makan malam, tempat belanja, sampai ke hotel berikutnya di malam harinya. Kadang kala di tempat tertentu hanya bisa dimasuki bila anda mengikuti sebuah tour dari travel agen ini. Anda pun dijamin tidak akan melewatkan segala objek wisata yang sudah dipilih sesuai dengan paket liburan pilihan anda. Anda pun bisa mendapat teman-teman baru yang mengikuti paket liburan yang sama dengan anda. Tetapi dibalik itu ada juga kekurangan dari sistem liburan ini. Semua diatur berdasarkan kepentingan kolektif. Jadi anda tidak bisa meminta lebih lama di suatu tempat yang anda suka, atau cepat-cepat pergi di tempat yang membosankan, karena keinginan para anggota yang berbeda-beda dan semuanya harus bisa diakomodasi oleh pelaksana tour ini. Anda pun harus menyiapkan uang lebih untuk memberi tip misalnya, disamping sudah membayar biaya tour. Tetapi bila dibilang mahal sebenarnya tidak benar juga. Untuk mendapatkan fasilitas yang sama dengan Tour tanpa mengikuti paket perjalanan dari Travel agen biasanya akan lebih mahal. Hal ini karena Travel agen memperoleh keringanan biaya karena membawa banyak orang.
Alternatif dari mengikuti Tour dari Travel agen adalah merencanakan semua libuaran anda sendiri alias Backpacking. Tidak seperti Tour yang dibicarakan diatas, Backpacker harus menyiapkan semuanya sendiri, mulai dari merencanakan waktu, membeli tiket, mencari informasi tentang tempat yang dituju, memesan tempat penginapan, mencari makan, dan sebagainya. Semuanya memang lebih repot, tetapi kerepotan ini membawa keuntungan tersendiri dari Backpacking ini. Pertama anda akan lebih tahu tentang tempat yang dituju, sehingga sudah mengerti kurang lebih apa yang akan dilihat, dan bila menganggap sesuatu tidak menarik anda dengan bebas bisa memilih untuk tidak mengunjunginya dan menuju langsung ke tempat-tempat yang anda sukai. Kedua anda memperoleh kebebasan yang sangat besar dalam memilih makanan. Selama saya melakukan perjalanan saya sering memperoleh makanan-makanan yang enak dan khas daerah yang dituju yang ditemukan di kios-kios kecil atau kios di pinggir jalan yang tidak mungkin akan didapatkan bila anda mengikuti Tour. Kefleksibelan waktu pun menjadi keuntungan sendiri bagi Backpacker. Kadang waktu liburan ada bisa disesuaikan dengan waktu off seasson (waktu dimana tidak banyak wisatawan yang mengunjungi tempat tersebut), dimana biasanya hotel dan tiket perjalanan bisa didapatkan dengan harga yang lebih murah, dan suasana tempat wisata tersebut tidak terlalu ramai (sangat berguna bila anda mencari tempat wisata untuk mendapatkan ketenangan). Bagi saya yang menyenangi dunia Fotografi, perjalanan dengan cara Backpacking ini pun memberikan keleluasaan lebih untuk saya melakukan hobi saya ini. Dapat terbayang dalam benak saya akan sangat menyebalkan sekali bila sedang asik-asiknya memotret dan belum puas sudah dipanggil pemandu Tour untuk meninggalkan tempat tersebut. Selain itu dengan Backpacking saya bisa pergi ke tempat-tempat yang masih jarang dikunjungi wisatawan lainnya dan mendapatkan suasana yang lebih asri dan alami. Dan yang terakhir Backpacking ini memberikan kepuasan tersendiri, karena semua dilakukan sendiri dengan kerja keras dan usaha sendiri untuk mewujudkan liburan impian kita sendiri.
Tetapi ada beberapa kelemahan juga dari sistem liburan Backpacking ini. Masalah pertama biasanya datang dari masalah komunikasi, yaitu bahasa. Bahasa Inggris adalah bahasa mutlak yang harus dikuasai bila ingin backpacking ke luar negri, tetapi di negara-negara yang penduduknya jarang menggunakan bahasa Inggris, komunikasi menjadi masalah tersendiri. Contohnya di Jerman atau Perancis masih banyak penduduk yang enggan memakai bahasa inggris untuk komunikasi, di daerah asia masih banyak juga penduduk yang sama sekali tidak mengerti bahasa asing. Masalah kedua adalah keamanan. Ada tempat-tempat tertentu yang sangat tidak aman dan tidak dianjurkan untuk bepergian sendirian, sehingga kehadiran seorang pemandu wisata adalah hal yang mutlak. Kesulitan lain yang mungkin dialami adalah masalah dokumen perjalanan seperti Visa dan lainnya. Untuk Tour di Travel agen biasanya hal ini sudah dicakup atau minimal dibantu penyelesaiannya secara kolektif oleh Travel agen tersebut. Tetapi para Backpacker harus menyelesaikan semuanya sendiri pula.
Setidaknya inilah nilai positif dan negatif dari Backpacking yang saya alami. Mudah-mudahan dapat berguna juga untuk anda dalam merencanakan perjalanan wisata anda selanjutnya.
Alternatif dari mengikuti Tour dari Travel agen adalah merencanakan semua libuaran anda sendiri alias Backpacking. Tidak seperti Tour yang dibicarakan diatas, Backpacker harus menyiapkan semuanya sendiri, mulai dari merencanakan waktu, membeli tiket, mencari informasi tentang tempat yang dituju, memesan tempat penginapan, mencari makan, dan sebagainya. Semuanya memang lebih repot, tetapi kerepotan ini membawa keuntungan tersendiri dari Backpacking ini. Pertama anda akan lebih tahu tentang tempat yang dituju, sehingga sudah mengerti kurang lebih apa yang akan dilihat, dan bila menganggap sesuatu tidak menarik anda dengan bebas bisa memilih untuk tidak mengunjunginya dan menuju langsung ke tempat-tempat yang anda sukai. Kedua anda memperoleh kebebasan yang sangat besar dalam memilih makanan. Selama saya melakukan perjalanan saya sering memperoleh makanan-makanan yang enak dan khas daerah yang dituju yang ditemukan di kios-kios kecil atau kios di pinggir jalan yang tidak mungkin akan didapatkan bila anda mengikuti Tour. Kefleksibelan waktu pun menjadi keuntungan sendiri bagi Backpacker. Kadang waktu liburan ada bisa disesuaikan dengan waktu off seasson (waktu dimana tidak banyak wisatawan yang mengunjungi tempat tersebut), dimana biasanya hotel dan tiket perjalanan bisa didapatkan dengan harga yang lebih murah, dan suasana tempat wisata tersebut tidak terlalu ramai (sangat berguna bila anda mencari tempat wisata untuk mendapatkan ketenangan). Bagi saya yang menyenangi dunia Fotografi, perjalanan dengan cara Backpacking ini pun memberikan keleluasaan lebih untuk saya melakukan hobi saya ini. Dapat terbayang dalam benak saya akan sangat menyebalkan sekali bila sedang asik-asiknya memotret dan belum puas sudah dipanggil pemandu Tour untuk meninggalkan tempat tersebut. Selain itu dengan Backpacking saya bisa pergi ke tempat-tempat yang masih jarang dikunjungi wisatawan lainnya dan mendapatkan suasana yang lebih asri dan alami. Dan yang terakhir Backpacking ini memberikan kepuasan tersendiri, karena semua dilakukan sendiri dengan kerja keras dan usaha sendiri untuk mewujudkan liburan impian kita sendiri.
Tetapi ada beberapa kelemahan juga dari sistem liburan Backpacking ini. Masalah pertama biasanya datang dari masalah komunikasi, yaitu bahasa. Bahasa Inggris adalah bahasa mutlak yang harus dikuasai bila ingin backpacking ke luar negri, tetapi di negara-negara yang penduduknya jarang menggunakan bahasa Inggris, komunikasi menjadi masalah tersendiri. Contohnya di Jerman atau Perancis masih banyak penduduk yang enggan memakai bahasa inggris untuk komunikasi, di daerah asia masih banyak juga penduduk yang sama sekali tidak mengerti bahasa asing. Masalah kedua adalah keamanan. Ada tempat-tempat tertentu yang sangat tidak aman dan tidak dianjurkan untuk bepergian sendirian, sehingga kehadiran seorang pemandu wisata adalah hal yang mutlak. Kesulitan lain yang mungkin dialami adalah masalah dokumen perjalanan seperti Visa dan lainnya. Untuk Tour di Travel agen biasanya hal ini sudah dicakup atau minimal dibantu penyelesaiannya secara kolektif oleh Travel agen tersebut. Tetapi para Backpacker harus menyelesaikan semuanya sendiri pula.
Setidaknya inilah nilai positif dan negatif dari Backpacking yang saya alami. Mudah-mudahan dapat berguna juga untuk anda dalam merencanakan perjalanan wisata anda selanjutnya.
T.S Muliadi, saya salut akan jiwa avonturir anda. Kalau sia masih muda masih banyak kesempatan melakukannya. Salam sukses.
ReplyDelete