02 July 2009

Cinta, Kesetiaan, dan Kursi Roda (Liebe, Treue und Rollstuhl)

Di rumah sakit tempat saya sekarang, saya pernah beberapa kali mendapatkan pasien yang sudah sakit parah, dengan Tumor yang sudah menyebar kemana-mana (metastase). Tetapi yang membuat pasien-pasien ini berbeda adalah yang mengantarnya. Ya, pacar, suami atau istrinya. Dijaman sekarang dimana kawin cerai seperti suatu hal yang lumrah, kesetiaan para pasangannya ini membuat saya sangat kagum, dimana saat orang yang dikasihinya sudah rapuh dan dapat dibilang secara kasar sudah tidak menguntungkan lagi bahkan cendrung merepotkan, tetapi mereka masih tetap setia menemaninya, masih setia menyuapinya dan menghiburnya. Sebenarnya hal seperti inilah yang merupakan obat yang lebih ampuh dari chemotherapi manapun.

Suatu hari ada seorang Pasien wanita yang masih muda (lebih muda dari saya) dengan tumor mulut rahim, berbaring lemas di ruangan rawat inap. Waktu itu saya harus datang ke ruangannya untuk memeriksa vena di leher dan lengannya, karena pemasangan Kateter vena sentral yang gagal dengan dugaan adanya trombosis di vena lehernya. Setelah saya memeriksanya ternyata ada thrombosis di vena jugularis (leher) kanan dan kiri. Saya menganjurkan pemberian Heparin dengan molekul rendah dan kontrol dalam 1 bulan. 1 bulan kemudian pasien tersebut datang ke klinik Angiologie kami. Awalnya saya tidak sadar bahwa pasien tersebut adalah pasien yang sama, karena namanya telah diganti (nama keluarga). Ya benar, dia telah menikah. Dan suaminya dengan setia menemaninya dengan setia selama pemeriksaan, dan juga mendorong kursi rodanya ke semua klinik yang lain untuk menjalani semua pemeriksaan. Itulah yang ingin saya katakan sebagai cinta sejati yang bukan karena kecantikan atau kekayaan.


Im Krankenhaus, wo ich derzeit arbeite, habe ich ein parr mal schlechte Tumorpatienten mit Metastasen gesehen. Dieser/e Patient/in ist aber so Speciel, weil der Mann/Freund oder die Frau/Freundin der/die Patient/in treulich begleitet hatte. Zurzeit sind in Indoneisen (sogar in der Welt) Heireiten und Ehescheidung Normal, aber es gibt noch die richtige Treue, die mir erstaunt macht. Diese Treue ist die richtige Medikation für die Patienten, besser als am bessten Chemotherapie sogar.

In einem Tag sollte ich zum Stationzimmer um eine Junge Frau mit Cervix-Ca zu untersuchen gehen. Ich sollte in die Hals- und Armvenen mit einem Ultraschallgerät eine Thrombose suchen. Damal war die Halsvenen bei Z.n. zentralvenöse Katheteranlage thrombosiert, und ich empfohle eine Antikoagulationtherapie mit niedermolekularem Heparin und eine Wiedervorstellung zur Verlaufskontrolle in einem Monat. Als die Frau nach einem Monat kommt, bin ich erstmal nicht gewust. Da jetzt die Frau anderen Name hat. Ja genau... Die Frau ist geheiratet. Ich war so erstaunt... Es ist wirklich was ich eine Liebe sage.


"You come to love not by finding the perfect person, but by seeing an imperfect person perfectly."
Sam Keen

2 comments:

  1. Benar cinta sejati tidak mengharuskan begini atau begitu. Ia akan berjalan apa adanya.

    Salam sukses.

    ReplyDelete
  2. "Welcome to the web experts treatment of various types of diseases, do not forget to get the best health solutions here"
    Obat Malesma Paling Ampuh
    Obat Psoriasis Paling Ampuh

    ReplyDelete